Islam tidak akan jaya kecuali dengan
meneladani dakwah Nabi, para sahabat, dan penerusnya yang terdahulu
dalam iman. Merekalah sebaik-baik teladan. Siapa mengikutinya, baginya
kejayaan dan keselamatan di dunia hingga akhirat. Dan siapa pun yang
menyelisihinya, baginya kegagalan dan kehinaan di dunia sampai akhirat.
Di antara para generasi pendahulu yang
amat menakjubkan adalah kumpulan pasukan yang terdiri dari 30.000 kaum
Muslimin. Mereka berhasil berjalan di atas sungai, tanpa perahu, dan
tanpa satu pun orang yang terseret arusnya, kecuali hanya satu wadah
minuman yang hanyut.
Inilah pasukan yang dipimpin oleh Sa’ad
bin Abi Waqqash. Mereka menyeberangi sungai Tigris di Irak yang kala itu
banjir sehingga deras arusnya. Mereka hendak menundukkan peradaban
Persia setelah ajakan dakwah yang santun tidak diterima.
Di dalam Tarbiyah Jihadiyah,
Syeikh Abdullah Azzam menyebutkan peristiwa penyeberangan sungai Tigris
tanpa perahu ini dengan berkata, “Ini adalah kisah yang paling aneh
dalam sejarah.”
Semua pasukan selamat. Hanya satu wadah
air yang hanyut. Namun berhasil ditemukan setelah seluruh pasukan
mencarinya. Saat mengetahui peritiwa ‘ngubek’ sungai hanya untuk mencari
satu wadah air itu, panglima Persia berkata, “Alangkah menakjubkannya.
Bagaimana lagi jika yang hilang adalah satu nyawa pasukan mereka?!”
Pasukan Persia pun berlarian lantaran takut yang menyergap. Sembari berlarian, mereka berteriak, “Dewana amadan. Dewana amadan.” Kalimat ketakutan ini bermakna, “Orang gila telah datang. Orang gila telah datang.”
Inilah pasukan Islam yang belum ada
tandingannya hingga kini. Mereka adalah sekelompok manusia yang tidak
hanya menguasai berbagai jenis kemajuan di zamannya, melainkan juga
sosok-sosok sederhana yang memiliki keimanan baja dan taqwa yang amat
memesona.
Mereka berhasil menjadikan Allah Ta’ala
sebagai satu-satunya sesembahan yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya.
Merekalah sekelompok pasukan yang tidak gentar atau menyerah di hadapan
musuh, sebab meneladani keberanian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam dalam seluruh aspeknya.
Dan, hanya dengan meneladani merekalah,
kita akan bangkit dan menguasai peradaban dunia. Ingat, teladani dalam
iman dan taqwanya. Iman dan taqwa itulah yang akan menggerakkan seorang
individu untuk berjuang dengan pengorbanan terbaik bagi agamanya. Tanpa
iman, keberanian adalah kepengecutan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar