Perang Mohacs, Medan Pembantaian Tentara Gabungan Kristen Eropa
Tahun 1526 adalah tahun kelam bagi kerajaan-kerajaan besar Eropa. Betapa tidak, satu kali pukulan, kerajaan
adidaya pada waktu itu Kesultanan Utsmaniah atau lebih dikenal Imperium Ottoman
membabat habis gabungan pasukan yang terdiri dari kerajaan Hongaria/kroasia,
Romawi, Kerajaan Bohemia (Republik Ceko saat ini), Kerajaan Polandia,dan Tahta
suci Vatikan di medan Perang bernama Mohacs (wilayah selatan Hungaria).
Berikut Kronologinya
Dipicu karena terbunuhnya utusan Sultan Sulaiman (Suleiman The
Magnificient) oleh Raja Hungaria King Luis II atas hasutan Vatikan. Sang raja
membunuh utusan sultan yang akan mengambil pajak (cukai) dari raja Luis II.
Mengetahui utusannya dibunuh oleh sang raja. Kemarahan Sultan tak
terbendung, segenap pasukannya dikumpulkan untuk memerangi bukan hanya kepada
Kerajaan Hungaria tapi seluruh Eropa.
Sultan Sulaiman segera mengumumkan kampanye perang di negerinya,
mengumpulkan 100.000 pasukan yang dilengkapi 350 meriam dan 800 kapal perang,
tak ketinggalan pasukan elit Janissary di garis depan. Sementara itu Pasukan
Eropa bersiap-siap, tak kurang dari 200.000 kavaleri (pasukan berkuda) bersenjata lengkap dan berperisai baju besi.
Pasukan Ottoman menempuh
1000 km, sepanjang perjalanan banyak benteng dan kota- kota ditaklukkan, tujuannya
untuk mengamankan rute mundur jika pasukannya mengalami kekalahan. Sampailah
pasukan itu di lembah yang bernama Mohacs menunggu gelombang pasukan gabungan
Eropa.
Menyadari jumlah pasukan Eropa jauh lebih banyak, masalah lain yang
dihadapi sultan Sulaiman adalah banyaknya pasukan berkuda Romawi dan Hongaria
yg tertutup penuh oleh baju besi yang sulit ditembus panah atau peluru, beliau
pun menyusun taktik jitu yang kelak akan mengubah jalannya perang. Ia membagi pasukannya
menjadi tiga barisan sepanjang 10 km. Pasukan elit Janissari yang berada di
garis depan, mereka ini adalah prajurit pilihan. Kemudian di barisan kedua pasukan
berkuda dengan senjata ringan dan pasukan invanteri (pejalan kaki) diantara
mereka adalah relawan. Adapun barisan ketiga adalah beliau dan pasukan meriam.
Perang pun berkobar, dentuman-dentuman meriam menggelegar di
langit lembah mohacs, ribuan panah meluncur dari busurnya, senapan-senapan
silih berganti merontokkan kedua pasukan yang berhadap-hadapan, pekikan kuda
membuat makin ngeri keadaan saat itu. Sesuai arahan Sultan Sulaiman, Pasukan
Janissari yang ada di garis depan bertahan 1 jam saja, setelah itu harus mundur
untuk membuka jalan pasukan kedua. Selama 1 jam pertempuran, pasukan Janissari mampu bertahan,
bahkan mampu membunuh 20.000 pasukan Eropa. Pasukan Eropa lalu mengerahkan
pasukan utama mereka, melihat pergerakan ini, pasukan Janissari pun mundur ke
samping kanan dan kiri sehingga unit tengah pasukan Uttoman terbuka lebar.
Melihat hal ini, pasukan Eropa sudah mulai masuk jebakan, mereka menusuk sampai
jantung pasukan Ottoman. Merasa sudah unggul, mereka mengejar pasukan kedua Ottoman
sampai tidak menyadari formasi perang yang telah menunggu mereka.
Pasukan Pasukan ketiga Ottoman yang telah siap dengan
moncong-moncong meriamnya, dan....letusan pertama meriam itu menyadarkan
pasukan Eropa akan situasinya, tapi sudah terlambat, pasukan kedua ottoman
berbalik mengurungnya. Dentuman-dentuman meriam selanjutnya adalah awal
pembantaian pasukan itu. Kuda-kuda perang yang tadinya gagah perkasa dengan
lapisan baja pelindung yang sulit ditembus oleh pedang atau peluru-peluru
senapan menjadi tidak berarti di hadapan moncong-moncong meriam Ottoman yang tanpa
henti menembak ke arah mereka. Sisa-sisa pasukan Eropa kocar kacir, mereka berusaha
mundur, tetapi dibelakang mereka hanya ada sungai sehingga banyak juga diantara
mereka yang mati karena berdesak-desakan
dan tenggelam.
Pasukan
Eropa ingin menyerah, tetapi entah karena alasan apa.
Sultan Sulaiman menolak penyerahan diri mereka, Sultan tidak mau ada
tawanan.
Maka pasukan Ottoman menyerahkan kembali senjata kepada mereka untuk
berperang atau
dibunuh, perang ini berakhir dengan terbunuhnya raja Hungaria, Luis II.
Menandakan akhir masa kerajaan Hungaria. Kekalahan ini menggetarkan
seluruh pelosok Eropa, dan merupakan awal dari perang-perang penaklukan
Kekaisaran Ottoman di wilayah
Eropa selanjutnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar