Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid
Bismillah
Bagi anda yang sudah berusia lebih dari 25
tahun dan belum menikah, mungkin sering terlintas sebersit tanya,
“Kapan jodoh saya akan datang?”
Ah, memang seringkali menjadi dilema bagi
para anda para jomblowan dan jomblowati yang selalu mengidamkan indahnya
kehidupan setelah pernikahan. Walau katanya jodoh itu ada di tangan
Allah, tapi kan jodoh juga harus dicari agar bisa cepat datang dan
menghampiri kita. Lalu bagaimana sikap kita apabila hingga saat ini
masih saja belum Allah karuniakan seorang laki-laki atau wanita yang
akan menjadi pasangan hidup kita kelak?
Mari kita simak Fatwa dari Syaikh Muhammad Sholih Al-Utsaimin di bawah ini.
Soal:
Saya ingin meminta nasihat kepada Syaikh tentang apa yang saya dan saudari-saudari saya alami,
yaitu kami telah ditakdirkan ‘beratap’ tanpa menikah padahal kami sudah melampaui umur menikah dan keputusasaan semakin dekat.
Untuk diketahui -Segala puji bagi Allah
dan Dia menjadi saksi atas apa yang aku katakan- , kami adalah orang
yang mempunyai akhlaq dan kami telah menyandang ijazah. Inilah nasib
kami, Alhamdulillah. Namun dari sisi ekonomilah yang membuat tidak ada
seorangpun yang berani maju menikahi kami karena kebiasaan di daerah
kami khususnya harus ada kesetaraan level antara suami istri untuk
pertimbangan masa depan.
Jawab:
Nasihat yang saya tujukan buat
perempuan-perempuan semisal anda atau bagi yang telat menikah
-sebagaimana disyariatkan penanya sendiri- yaitu agar mengembalikan
semua urusannya kepada Allah dengan berdo’a dan merendahkan diri
kepada-Nya agar dikaruniai suami yang diridhoi agama dan akhlaqnya. Jika
seseorang telah bertekad keras dalam menghadap kepada Allah, berserah
diri kepada-Nya disertai dengan adab-adab berdo’a dan menyingkirkan
penghalang-penghalang diterimanya do’a, maka Allah Ta’ala berfirman:
(Artinya) "Dan jika hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku maka katakanlah Aku sangat dekat. Aku mengabulkan
do’a orang yang berdo’a jika ia berdo’a kepada-Ku.." (QS. Al-Baqoroh:
186)
(Artinya) “Dan Rabbmu berkata: 'Berdo’alah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan untukmu..'" (QS.Ghofir: 60)
Allah merangkaikan antara pengabulan do’a
setelah seseorang itu meminta hanya kepada-Nya dan beriman dengan-Nya.
Maka tidak ada sesuatu yang aku pandang paling kuat dari berserah diri
kepada Allah, berdo’a dan menunggu kelapangan. Telah shohih dari Nabi
Shalallahu ‘alaihi wassalam bahwasanya Beliau bersabda:
“Ketahuilah, bahwasanya pertolongan dengan
kesabaran, kelapangan bersama dengan kesempitan, dan kesusahan itu
bersama dengan kemudahan.”
Semoga Allah memudahkan urusan mereka dan
yang semisal mereka serta diberikan (oleh-Nya) seorang laki-laki sholih
yang mereka idam-idamkan demi kebaikan akhirat dan dunia.
(Fatawa Syaikh Muhammad Sholih al-Utsaimin 2/769-770)
19 Ramadhan 1435H / 17 Juli 2014
Tidak ada komentar :
Posting Komentar