Oleh Ustadz Abu Umar Basyir
Pernikahan adalah sumber kekayaan.
Yang dimaksud dengan kekayaan di sini, bisa dalam arti sesungguhnya, bisa juga
berarti kekayaan jiwa. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat:
“Kekayaan sesungguhnya adalah kekayaan jiwa. Apabila Allah
menginginkan kebaikan bagi seorang hamba, pasti Allah menciptakan kekayaan
dalam jiwanya, menempatkan ketakwaan dalam hatinya. Dan apabila Allah
menginginkan keburukan pada diri seseorang, pasti Allah akan menciptakan
baying-bayang kemiskinan di depan matanya.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban
dalam Shahih-nya, 14: 101. Asal hadits ini ada dalam
Al-Bukhari dan Muslim.]
Kekayaan materi pun sudah dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada orang-orang fakir yang
berniat akan menikah, dalam firman-Nya:
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di
antara kamu, dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang
wnaita. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan
Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [QS. An-Nuur:
32]
“Wankihul ayama minkum wasshalihina min
ibadikum wa imaikum in yakunu fuqaraa yughnihimullah min fadhli wallahu waasiun
‘alim,’ maknanya, ‘…dan nikahkanlah laki-laki yang sendirian dan
perempuan yang janda di antara kamu serta hamba laki-laki dan perempuan kamu
yang patut nikah, jikalau mereka miskin, maka Allah akan menjadikan mereka kaya
dengan karunia-Nya, dan Allah maha luas (pemberiannya) lagi maha mengetahui.
Dalam ayat tersebut, kata “yughnillahu”
atau ja’alahumullahu ghaniyan menunjukkan bahwa Allah
dengan segala kekuasaannya akan menjadikan mereka itu kaya dengan perkawinannya.
Pasti orang akan bertanya, “Masa sih, dengan
menikah dapat membuat orang menjadi kaya?” Jawaban yang simpel dan praktis
adalah bahwa mayoritas orang yang kaya adalah orang yang telah menikah bukan
yang masih bujang. Itu realitas. Dan itu disebabkan karena orang yang masih
bujang pada umumnya belum mampu memanage keuangannya dengan baik meskipun ia
berpenghasilan lumayan banyak, duitnya tersebut akan habis entah
dibelanjakannya ke mana. Berbagai tuntunan gaya hidup muda masa kini, kian
membuat umumnya para pemuda menjadi sangat ceroboh dalam penggunaan uang.
berbeda halnya dengan orang-orang yang telah menikah, karena orang yang telah
menikah bias jadi tanpa disadarinya telah mendapat beberapa kelebihan sebagai
hasil dari penyempurnaannya terhadap agama, meskipun keuangan kurang memadai,
namun ia masih memiliki apa yang otomatis tidak dimiliki oleh orang yang masih
bujang, yaitu istri dan anak. Tidak heran, jika kita akan melihat lancarnya
rizki kawan atau saudara yang telah menikah, apalagi setelah mereka mendapatkan
anak.
Ibnu Mas’ud berkata, “Carilah kekayaan dengan
menikah.”
Abu bakar Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu pernah
berkata, “Taatlah perintah Allah untuk menikah, pasti Allah akan memenuhi
janji-Nya kepada kalian untuk memberi kecukupan.”
[Disalin dari buku Kiat Sukses Menjemput Rizki karya
Abu Umar Basyier, Shafa Publika]
Artikel: https://salafiyunpad.wordpress.com/
Tidak ada komentar :
Posting Komentar